Saya punya sedikit kisah berdasarkan kejadian nyata yang teman saya alami,, begini ceritanya, jreng,,jreng,jreng . . . :P
Seorang pemuda karyawan sebuah kantor sering mengeluhkan tentang
kariernya. Ia merasakan bahwa setiap kali bekerja, tidak mendapatkan
kepuasan. Karirnya sulit naik. Gaji yang didapat pun tidak sesuai
dengan apa yang diharapkan. Karena itu ia pun sering berpindah-
pindah tempat kerja. Ia berharap, dengan cara itu ia bisa memperoleh
pekerjaan yang memberikannnya kepuasan, dari segi karier, maupun
gaji.
Setelah sekian lama ia berganti pekerjaan, bukannya kepuasan yang
ia dapat, namun justru sering muncul penyesalan. Setiap kali pindah
pekerjaan, ia merasa menjumpai banyak kendala. Dan, begitu
seterusnya.
Suatu ketika, pemuda itu berjumpa dengan kawan lamanya. Kawan lama
itu sudah menduduki posisi direktur muda di sebuah perusahaan.
Pemuda itu pun lantas bertanya, bagaimana caranya si kawan bisa
memperoleh kedudukan yang tinggi dengan waktu yang relatif cepat.
"Kamu dekat dengan bosmu ya?" tanya si pemuda penasaran.
Kawan lamanya itu hanya tersenyum. Ia tahu, si pemuda curiga
padanya bahwa posisi saat ini dikarenakan faktor koneksi.
"Memang, aku dekat dengan bos aku," jawab kawan itu. "Tapi aku
juga dekat dengan semua orang di kantorku. Bahkan, sebenarnya aku
berhubungan dekat dengan semua orang, baik dari yang paling bawah
sampai paling atas. Kamu curiga ya? Aku bernepotisme karena bisa
menduduki posisi tinggi dalam waktu cepat?"
Dengan malu, pemuda itu segera meminta maaf, "Bukan itu maksud
aku. Aku sebenarnya kagum dengan kamu. Masih seusia aku, tapi punya
prestasi yang luar biasa sehingga bisa jadi direktur muda."
Setelah menceritakan keadaannya sendiri, si pemuda kembali
bertanya, "Kawan, apa sih sebenarnya rahasia sukses kamu?"
Dengan tersenyum bijak si kawan menjawab, "Aku tak punya rahasia
apa pun. Yang kulakukan adalah mengaktualisasikan diriku atau fokus
pada kekuatan yang aku punyai, dan berusaha mengurangi kelemahan-
kelemahan yang aku miliki. Itu saja yang kulakukan. Mudahkan?"
"Maksudmu bagaimana?"
"Aku pun sebenarnya pernah mengalami hal yang sama denganmu,
merasa jenuh dengan pekerjaan yang ada dan juga tak bisa naik
jabatan. Namun, suatu ketika, aku menemukan bahwa ternyata aku punya
kemampuan lebih di bidang pemasaran. Maka, aku pun mencoba untuk
fokus di bidang pemasaran. Aku menikmati bertemu dengan banyak
orang. Selain itu, aku pun mencoba terus belajar untuk mengusir
kejenuhan pada pekerjaan. Dan, inilah yang aku dapatkan."
Pembaca yang berbahagia,
Jangan kita memilih pindah tempat kerja hanya karena
ingin "melarikan diri" dari masalah. Seringkali kita merasakan sudah
berjuang maksimal tetapi belum mendapatkan yang kita inginkan.
Jangan pernah putus asa! Kita belum berhasil bukan karena kita tidak
mampu, namun, kita belum memaksimalkan semua kekuatan yang kita
miliki.
Jika kita mau mengaktualisasikan diri dengan menggali kemampuan
dalam diri terus menerus, niscaya, karir kita pasti akan meningkat
lebih pesat dan kesuksesan menanti kita di sana.







Posting Komentar